Langsung ke konten utama

Dilarang Memudaratkan Diri dan Orang Lain

E p i s o d e  : 
Hadist Larangan Mendzolimi Saudara Muslim

Dari Abu Sa’id bin Malik bin Sinan Al-Khudri 1) R.A. bahwa Rasulullah SAW Bersabda: “ Janganlah memudharatkan diri sendiri dan memudharatkan orang lain. “ Hadist Hasan, diriwayatkan oleh ibnu majah ( Lihat no.2341), dan Darunnatqi IV/228 “.
                Diriwayatkan oleh malik (II/746) dalam Al-mutawatta’ dari Amru bin yahya dari ayahnya dari Nabi SAW. Secara mursal, terputus sampai Abu Sa’id, dan Hadist tersebut diriwayatkan dengan jalur yang banyak, masing-masing menguatkan sebagian yang lain.
                Esensial sekali dan perlu kita ketahui bahwa barang siapa yang membawa mala petaka bagi saudaranya maka berarti dia telah mendzaliminya, sehingga hukumnya haram sebagaimana telah dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dzar:
Wahai Hamba-Ku, Sesungguhnya aku mengharamkan sifat Dzalim atas diri-Ku dan aku mengharamkan kedzaliman ditengah-tengah kalian, maka janganlah kalian saling mendzalimi.”2)
Dalam hadist lain Nabi SAW. Menegaskan :
“ Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian haramsatu satu sama lain.” 3)
Sedangakan  makna sabda nabi : “ La dharara Walaa Dhirooro “.
                Adalah sebagian Ulama’ berkata bahwa hal itu merupakan dua lafaz tetapi maknanya satu, disebutkan kedua-duanya adalah sebagai  ta’kid (stressing/ Penekanan). Ibnu Habib berkata: “ Adh-Dharar merurut bahasa arab adalah isim ( kata benda), sedangkan adh-dhirar adalah fi’il ( kata kerja), maka makna laa dharara adalah janganlah satu sama lain saling memudharatkan. Al-Muhsini berkata, “ adh-dharar adalah suatu yang bermamfaat bagimu namun mudharat bagi tetanggamu. Ini adalah pengertian yang bagus. Diantara Ulama’ Cendikia berkata: “ dharar dan dhirar adalah seperti Qothl ( membunuh) dan Qital saling membunuh), sehingga makna dharar adalah engkau menimpakan mudharat kepada orang yang menimpakan mudharat atas kamu tanpa bertujuan untuk mengikuti perintah dan membela kebenaran.
Wallahu a’lam bishowab …..

Abie Mutiara Rahman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYUSUNAN KISI-KISI DAN INDIKATOR PENILAIAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. KISI-KISI PENILAIAN 1. Pengertian Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Jika Anda memiliki kisi-kisi yang baik, maka Anda akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda. Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, Anda harus melakukan analisis silabus terlebih dahulu. Perhatikan langkah-langkah berikut ini : Dalam praktiknya, seringkali guru di madrasah membuat soal langsung dari buku sumber. Hal ini jelas sangat keliru, karena buku sumber belum tentu sesuai dengan silabus. Kisi-kisi ini menjadi penting dalam perencanaan evaluasi, karena didalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam menulis soal. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu

MENCIPTAKAN KEGIATAN KREATIF REKREATIF (Kegiatan dilakukan dengan praktek sekaligus)

I.      PENDAHULUAN 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir kritis serta kemampuan mengekspresikan ide-idenya dalam suatu karya baru yang unik. 2.    Jenis dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik sejalan dan seirama dengan tingkat perkembangan peserta didik (S,G,T,D). 3     Kegiatan-kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan oleh Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina mereka. II.    MATERI POKOK 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif   serta kegiatan-kegiatan kepramukaan lainnya hendaknya selalu diberi muatan : modern, bermanfaat, adanya ketaatan pada kode kehormatan pramuka, dengan pengertian sebagai berikut : a.    modern ;       modern dapat diartikan : hal-hal yang baru, hal-hal yang belum ada sebelumnya, hal-hal yang sedang digemari oleh khalayak ramai pada saat itu, hal-hal yang saat ini sedang :ngetren" menurut p

KEPRAMUKAAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROGRESIF SEPANJANG HAYAT

I.      PENDAHULUAN 1.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuannya, ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak. 2.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sepanjang individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. II.    MATERI POKOK 1.    Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada peserta didik akan timbul kesadaran bahwa: a.    hasilan proses pendidikan ialah adanya peningkatan pada bid