Langsung ke konten utama

REVITALISASI PERAN UMAT ISLAM DARI SISI AKHLAK DAN NILAI



PART-ONE : KESABARAN

Akhlaq dan budi pekerti yang luhur memiliki arti yang sangat vital secara jasmani dan rohani, lahir maupun bathin dalam peradaban Ummat manusia. Adalah akhlak merupakan bentuk sekaligus dasar yang menegakkan seluruh peradaban ummat sepanjang sejarah. Namun ternukil dalam sejarah juga tercatat suatu generasi yang memiliki akhlaq dan nilai buruk yang di tentang.


Dalam pada itu, sisi yang meski tetap tersembunyi pada hari ini, namun tetap eksisis terus-menerus menghangatkan sisi maknawi bagi manusia yang merupakan ruh kehidupan dan eksistensi manusia. Kemudian juga menurut Prof.Dr.Raghib As-sirjani dalam bukunya berjudul “ Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia “ melanjutkan ungkapannya : “ bahwa peradaban dengan akhlak dan nilai-nilai yang buruk berjalan dan terlepas dari rahmat, citra rasanya lemah dalam melaksanakan perannya. 


Dalam Islam asas dasar aktualisasi peradaban dengan manivestasi ahklak dalam kehidupan terkini sangatlah penting dalam kehidupan ummat manusia karena ackting sampel globalisasi dengan adanya media audio visual, hand phone, internet  dan seterusnya dengan sensor yang lemah, begitu dahsyat sebagai  indikator terbentuknya karakter akhlak yang buruk disebabkan oleh tanpa filterisasi yang kuat. Dalam hal ini, alur komunikasi dengan saling menasehati,  kasih sayang, aktualisasi pengembangan sikap dengan taat tehadap instruksi agama merupakan salah satu solusi brilliant untuk pembentukan karakter dari dalam diri ummat dengan ranah pembentukan insan yang berakhlakul karimah. Sehingga PERAN UMAT ISLAM DARI SISI AKHLAK DAN NILAI dapat teraktualisasi dengan baik.


Nabi Muhammad SAW  selalu berdakwah bilhal dengan akhlak penuh santun dan kelembutan dalam aktualisasi amar ma’ruf dan nahi mungkar, sebagaimana Sabdanya :  “  Tidaklah kelembutan ada pada sesuatu, melainkan akan menghiasinya. Dan tidaklah kekerasan ada pada sesuatu, melainkan akan mengotorinya. HR.Muslim (16/146) Al-jihad dan Akhmad (6/58).

Dalam kaitan tersebut, juga menurut pandangan Dr. Ahmad Farid dalam bukunya berjudul Amalan hati Manajemen Qolbu mengungkapkan: “ bahwa orang yang memberikan nasehat juga harus santun dan sabar terhadap hal-hal yang menyakitkan. Karena ia pasti akan menerima sesuatu yang menyakitkan “. Lukman berpesan kepada anaknya yang ternukil dalam al-Qur’an : “ Suruhlah (Manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan ( Oleh Allah) ( QS. Lukman : 17).

Penulis :
Abdul Rahman, S.Pd.I
Pemerhati Komunitas Pendidikan


Daftar Bacaan 


Ahmad Farid Dr., Amalan Hati Manajemen Qolbu Ulama' Salaf, Pustaka El-ba, Jakarta :
         2012

Asy-syafrowi Mahmud., Ust., Indeks Lengkap ayat-ayat Alqur'an, Mutiara Media , 
         Yogyakarta : 2012

Raghib As-Sirjani, Dr.Prof., Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, Pustaka Al-Kautsar : 
          2012



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYUSUNAN KISI-KISI DAN INDIKATOR PENILAIAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. KISI-KISI PENILAIAN 1. Pengertian Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Jika Anda memiliki kisi-kisi yang baik, maka Anda akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda. Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, Anda harus melakukan analisis silabus terlebih dahulu. Perhatikan langkah-langkah berikut ini : Dalam praktiknya, seringkali guru di madrasah membuat soal langsung dari buku sumber. Hal ini jelas sangat keliru, karena buku sumber belum tentu sesuai dengan silabus. Kisi-kisi ini menjadi penting dalam perencanaan evaluasi, karena didalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam menulis soal. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu

MENCIPTAKAN KEGIATAN KREATIF REKREATIF (Kegiatan dilakukan dengan praktek sekaligus)

I.      PENDAHULUAN 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir kritis serta kemampuan mengekspresikan ide-idenya dalam suatu karya baru yang unik. 2.    Jenis dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik sejalan dan seirama dengan tingkat perkembangan peserta didik (S,G,T,D). 3     Kegiatan-kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan oleh Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina mereka. II.    MATERI POKOK 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif   serta kegiatan-kegiatan kepramukaan lainnya hendaknya selalu diberi muatan : modern, bermanfaat, adanya ketaatan pada kode kehormatan pramuka, dengan pengertian sebagai berikut : a.    modern ;       modern dapat diartikan : hal-hal yang baru, hal-hal yang belum ada sebelumnya, hal-hal yang sedang digemari oleh khalayak ramai pada saat itu, hal-hal yang saat ini sedang :ngetren" menurut p

KEPRAMUKAAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROGRESIF SEPANJANG HAYAT

I.      PENDAHULUAN 1.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuannya, ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak. 2.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sepanjang individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. II.    MATERI POKOK 1.    Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada peserta didik akan timbul kesadaran bahwa: a.    hasilan proses pendidikan ialah adanya peningkatan pada bid