Langsung ke konten utama

Budaya Relligius di Madrasah Indikator Pembentukan Karakter Karimah




MENGENAL MADRASAH IBTIDAIYAH MAMBA’UL ULUM JURIT
JL. RINJANI BANGKET ATAS DESA JURIT KEC. PRINGGASELA KAB. LOMBOK TIMUR NTB.

 “ Madrasah Relligius Tingkat Dasar di Desa Jurit “

Budaya membaca Al-Qur’an, Sholat Sunnah Dhuha’ dan Dzikir sebelum belajar,  terimplikasi pada perubahan karakter Siswa/ Siswi MI Mamba’ul Ulum Jurit,  memudahkan para Atsaatidz dan Atsaatidzaat dalam pembentukan Akhlakul Karimaah.
NEXT....


MI MAMBA’UL ULUM Jurit merupakan salah satu Madrasah yang menerapkan budaya  membaca Al-Qur’an, Sholat Sunnah Dhuha’ dan Dzikir sebelum belajar sebagai aktualisasi Madrasah Relligius di Desa Jurit. Di Madrasah ini pada tiap paginya terdengar lantunan bacaan Al-Qur’an menyambut ketenagan hati sebelum belajar tiap harinya.

Kepala MI Mamba’ul Ulum Jurit, Abdul Rahman, QH., S.Pd.I mengatakan, budaya  membaca Al-Qur’an, Sholat Sunnah Dhuha’,  Dzikir dan Do’a ini sangat  membantu dalam Pembentukan Karakter Religius Santriwan dan Santriwati kami sehingga nasehat-nasehat pembentukan pribadi anak sholeh dan sholehah dapat teraktualisasi dengan relative lebih cepat, karena terbentuk dari dalam jiwa anak-anak. Hal ini terasa ketika interaksi ketika selaku pendidik di dalam Proses belajar mengajar atau ketika diluar PBM.

“ Mereka para siswa-siswi memiliki semangat yang tinggi dalam proses PBM, menebarkan salam ketika bertemu dengan guru, siswa dan ketika pulang kerumah mereka masing-masing, ( Sumber informasi Visitasi Guru Kelas ke Wali Siswa, 2015).

Allah  Swt. Berfirman :


“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah ... “.

Berbicara tentang correction ummat manusia termasuk peserta didik menurut islam, ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada juga beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya sebagai sebuah evaluasi ranah psikomotorik peserta didik. Adapun yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.

Dalam Lanjutan ayat diatas  Allah Swt., menegaskan :

“ ………. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan. yang ada pada diri (lahir-bathin/ kejiwaan / akhlak ) mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Dapat di interpreasikan bahwa, Rabbal ‘alamiin  tidak akan merubah keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka, anak-anak akan sulit mendengar nasehat Positif jika tidak menyentuhnya melalui pembiasaan dan pembentukan dari dalam diri siswa, diantaranya membudayakan  membaca Al-Qur’an, Sholat Sunnah Dhuha’,  Dzikir dan Do’a sebelum belajar. Wallahu a’lam. (Rahman Abie Mutiara, Lendang Nangka).

Sumber :

Al-Qur’anul Kariem, Surat Arra’du : 11

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENYUSUNAN KISI-KISI DAN INDIKATOR PENILAIAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. KISI-KISI PENILAIAN 1. Pengertian Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Fungsi kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Jika Anda memiliki kisi-kisi yang baik, maka Anda akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda. Dalam konteks penilaian hasil belajar, kisi-kisi disusun berdasarkan silabus setiap mata pelajaran. Jadi, Anda harus melakukan analisis silabus terlebih dahulu. Perhatikan langkah-langkah berikut ini : Dalam praktiknya, seringkali guru di madrasah membuat soal langsung dari buku sumber. Hal ini jelas sangat keliru, karena buku sumber belum tentu sesuai dengan silabus. Kisi-kisi ini menjadi penting dalam perencanaan evaluasi, karena didalamnya terdapat sejumlah indikator sebagai acuan dalam menulis soal. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu

MENCIPTAKAN KEGIATAN KREATIF REKREATIF (Kegiatan dilakukan dengan praktek sekaligus)

I.      PENDAHULUAN 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif ialah kegiatan yang menarik, menyenangkan, dan menantang yang dapat mengembangkan daya imajinasi, kemampuan berfikir kritis serta kemampuan mengekspresikan ide-idenya dalam suatu karya baru yang unik. 2.    Jenis dan macam kegiatan kreatif bagi peserta didik sejalan dan seirama dengan tingkat perkembangan peserta didik (S,G,T,D). 3     Kegiatan-kegiatan Kreatif Rekreatif digali, diciptakan, dan dikembangkan oleh Dewan Satuan Pramuka atas bimbingan Pembina mereka. II.    MATERI POKOK 1.    Kegiatan Kreatif Rekreatif   serta kegiatan-kegiatan kepramukaan lainnya hendaknya selalu diberi muatan : modern, bermanfaat, adanya ketaatan pada kode kehormatan pramuka, dengan pengertian sebagai berikut : a.    modern ;       modern dapat diartikan : hal-hal yang baru, hal-hal yang belum ada sebelumnya, hal-hal yang sedang digemari oleh khalayak ramai pada saat itu, hal-hal yang saat ini sedang :ngetren" menurut p

KEPRAMUKAAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROGRESIF SEPANJANG HAYAT

I.      PENDAHULUAN 1.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuannya, ialah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak. 2.    Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sepanjang individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat. II.    MATERI POKOK 1.    Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada peserta didik akan timbul kesadaran bahwa: a.    hasilan proses pendidikan ialah adanya peningkatan pada bid